Seiring berkembangnya teknologi zaman sekarang, smartphone seringkali digunakan sebagai perangkat untuk mengakses konten-konten pornografi.

Bahayanya, konten-konten pornografi sekarang ini seringkali disusupi oleh malware dan virus-virus yang berbahaya.

Selain menyebabkan kerugian finansial, bahaya malware adalah berpotensi mencuri data pribadi, bahkan bisa mengunci smartphone.

Perusahaan keamanan siber internasional Kaspersky Lab lewat penelitian terbarunya, mengungkap jutaan orang bisa terkena penipuan, terinfeksi virus, dan malware saat mencari konten pornografi di internet, baik menggunakan komputer maupun smartphone.

Bagi pengguna Android, ada 23 jenis ‘keluarga’ malware yang menggunakan porrnografi sebagai cara menginfeksi pengguna.

Kaspersky Lab menemukan dari 4.9 juta pengguna Android yang kena malware, setidaknya 25.4 persen berasal dari konten pornografi.

Ada beberapa malware yang biasanya sering menyusupi konten pornografi. Jenis malware tersebut termasuk ke dalam lima tipe.

Adapun lima tipe tersebut adalah clickers, banking Trojan dan ransomware Trojan, premium sms malware, langganan pornografi palsu, dan satu tipe lagi yang belum terindikasi jelas. Hampir dari semua tipe tersebut dapat membahayakan korban secara finansial.

Skema Penjahat Siber

Modus yang sering dilakukan para penjahat siber adalah menjadikan situs-situs porno sebagai target atau bisa juga yang ditarget adalah platform untuk iklan di situs-situs porno tersebut.

Selanjutnya mereka membuat semacam mekanisme pengalihan halaman yang membawa konsumen ke halaman-halaman berbahaya yang memasok malware berbahaya.

Pihak Kaspersky mengatakan kalau tujuan dari penelitian mereka adalah agar meningkatkan kesadaran para konsumen konten dewasa yang dapat dijadikan target mudah kejahatan siber

Instalasi Software Tanpa Izin Pengguna

Bukan hanya itu, ada juga malware jahat yang dapat melakukan instalasi berbagai software tanpa izin pengguna, juga menghapus data-data pengguna. Yang lebih menakutkan lagi adalah mengganti password smartphone pengguna.

Kaspersky Lab menjelaskan, korban malware konten porno berbeda dari kasus malware lain. Ini dikarenakan rata-rata korban malware konten porno pastilah malu untuk mengakui perangkat mereka terinfeksi malware atau virus saat mengakses situs-situs porno.

Oleh karenanya, Kaspersky Lab menyarankan agar pengguna tidak asal-asalan mengakses konten porno.

Sumber: tekno.liputan6.com
– – –
FB : @SentraCyber – Solution For Your Data Center
www.sentracolo.com (Indonesian Data Center)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *