Raksasa teknologi Microsoft dipimpin sosok bernama lengkap Satyanarayana Nadella. Biasa disingkat Satya Nadella. Menengok kisah hidupnya, Nadella memang benar-benar luar biasa. Bukan orang asli Amerika Serikat tapi mampu mengemban jabatan amat prestisius.

Dia lahir di Hyderabad, Andhra Pradesh, India, 50 tahun yang lampau. Nadella anak tunggal dari sang ayah Bukkapuram Nadella Yugandher yang bekerja sebagai PNS di Indian Administrative Service. Sedangkan ibunya seorang profesor bahasa Sanskerta.

Seperti pria India umumnya, masa kecil hingga remaja dari Nadella sering dihabiskan untuk bermain kriket bersama teman-temannya. Dan sampai saat ini, terkadang dia masih menyalurkan hobi itu.

Kriket memang olahraga terpopuler di India. Nadella muda cukup lihai bermain olahraga mirip baseball dan kasti tersebut. Soal hobinya ini, dia juga belajar filosofi di dalamnya.

“Bermain kriket menjadi penting dalam perjalanan karirku. Karena dari kriket aku bisa belajar tentang kepemimpinan dan bekerja sama dalam tim,” katanya suatu hari.

Masa kecil Nadella dihabiskan di India. Ia mengenyam pendidikan di Sekolah Negeri Hyedrabad, Begumpet. Setelah akhirnya meraih sarjana bidang teknik elektro dari Manipal Institute of Technology.

Mimpi merajut kehidupan yang lebih baik dimulai saat dia melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat. Ia memang berambisi tinggi sejak muda dan keluarganya sangat mementingkan pendidikan.

Di negeri Paman Sam, Nadella meraih dua gelar master sekaligus. Satu di ilmu komputer dari University of Wisconsin dan satu lagi bidang administrasi bisnis di University of Chicago.

Nadella mengatakan, dia selalu dan termotivasi untuk membangun sesuatu yang baru. Termasuk saat memulai karirnya di Microsoft, sebelum akhirnya menjadi CEO seperti sekarang.

Belajar dan bekerja keras

Nadella dikenal sebagai sosok yang tak pernah berhenti belajar dan bekerja keras. Dia mengaku hanya mempunyai waktu luang selama 15 menit di pagi hari. Selebihnya digunakan untuk bekerja dan belajar.

Walau berkutat dengan teknologi dan bisnis, Nadella ternyata gemar membaca dan menulis puisi. Baginya membaca puisi bagaikan menerjemahkan coding dalam ilmu komputer.

“Anda dapat menjelaskan banyak hal dalam bentuk banyak kalimat dan halaman prosa, tetapi Anda dapat mengubahnya menjadi beberapa baris puisi dan Anda masih mendapatkan esensi, sehingga kompresi kode terbaik adalah puisi,” tandasnya.

Sebelum di Microsoft, Satya Nadella memulai segalanya dari nol. Dia mengawali sepak terjangnya dengan bekerja sebagai staf di bidang teknologi di perusahaan Sun Microsystem.

Nadella sempat kembali ke India untuk bekerja sebagai Komisi Perencanaan di bawah Perdana Menteri Manmohan Singh. Tim ini yang memberikan masukan kepada pemerintahan di berbagai sektor.

Selama karirnya, dia selalu ditemani oleh sang istri yang telah bersamanya sejak tahun 1992, yaitu Anupama Nadella. Wanita ini telah menjadi kekasihnya sejak mereka di sekolah menengah ke atas.

Dari pernikahannya tersebut dia dikarunia tiga anak. Dan saat ini Nadella memilih Washington sebagai tempat tinggal utama mereka.

Karir Cemerlang

Sejak bergabung dengan Microsoft yang berbasis di Redmond pada tahun 1992, Nadella telah pindah antar departemen setiap beberapa tahun. Dia menyikapi ini dengan bijak. Apalagi karirnya terus meningkat.

“Perpindahan itu baik bagi saya untuk terus waspada dan terus-menerus untuk memotivasi saya,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Koran India berbahasa Inggris.

Tercatat Nadella pernah menjabat sebagai Vice President of the Microsoft Business Division, Senior Vice President of Research and Development Online Services Division, dan Vice President of Server and Tools Business.

Jabatan terakhirnya sebelum menjadi CEO Microsoft adalah Executive Vice President of Cloud and Enterprise. Pada posisi ini, dia bertugas membentuk strategi untuk Microsoft di bidang cloud hingga sistem back-end untuk layanan online-nya.

Melalui cloud, Nadella membantu menjalankan dan mengintergrasikan layanan Microsoft seperti Bing, SkyDrive, Xbox Live, Windows Server, dan Visual Studio. Layanan ini, terutama Office, menjadikan posisi Microsoft di bidang cloud cukup kuat.

Hingga akhirnya tahun 2014, Nadella didapuk menjadi CEO Microsoft menggantikan Steve Ballmer. Di bawah kepemimpinannya, Microsoft terus naik keuntungannya dan semakin jaya di bisnis cloud, tidak cuma software.

Sumber: inet.detik.com

– – –
Facebook : @SentraCyber
Cyber Trading and IT Networking Solution